Prinsip Berpacaran

Kejadian 2 : 8 s.d 25

Pacaran adalah langkah ke 4 dari langkah kita menuju pernikahan ( perkenalan, persahabatan, teman dekat, pacaran, tunangan, dan pernikahan ). Prinsip utama dari berpacaran adalah mempersiapkan kita ke jenjang pernikahan.

Dalam prinsip pernikahan Kristen yang sehat, pria sebagai kepala keluarga dan wanita adalah penolong yang disediakan ALLAH bagi pria untuk mencapai maksud dan tujuan ALLAH bagi kehidupan keluarga. Pernikahan adalah sebuah proses penyatuan Pria dengan seorang wanita untuk bersama mencapai tujuan yang ditetapkan TUHAN kepada keluarga secara unik dan pribadi.

Di Kejadian 2:8-25 dengan jelas kita dapat mempelajari sebuah konsep mengenai prinsip pacaran dan pernikahan, yang pertama kali diadakan oleh TUHAN. Ada 2 prinsip yang harus dilakukan sebelum kita berpacaran yaitu :

Prinsip yang pertama terdapat pada ayat yang ke 8-15

“ Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu........ TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu”

Visi/Tujuan akhir manusia diciptakan adalah untuk memuliakan ALLAH, dan untuk mencapai maksud tersebut setiap orang didalam hidupnya memiliki panggilan khusus yang ditempatkan TUHAN dalam kehidupan manusia secara pribadi. Inilah yang disebut dengan mandat pribadi. Mandat pribadi adalah aplikasi/misi/penerapan dari tujuan manusia diciptakan, yang diaplikasikan dalam bentuk pekerjaan secara pribadi dalam keseharian yang mengisi dan membuat manusia hidup pernuh arti dan berguna.

Menemukan mandat pribadi sama dengan menemukan tujuan hidup dan arah hidup. Dengan mandat pribadi kita tahu harus kemana dan bagaimana mempersiapkannya. Dan kitapun tahu siapa yang kita butuhkan untuk menolong kita mencapai mandat tersebut. Mandat pribadi kaum prialah yang menuntun kehidupan arah keluarga, dan ditangan wanitalah pria ditopang dan ditolong untuk melaksanakan mandat yang dimaksudkan.

Pada proses awal kehidupan manusia, ALLAH tidak membicarakan mengenai pasangan hidup kepada Manusia ( Laki2 ), tetapi ALLAH membicarakan masalah penempatan dan pekerjaan. Ini merupakan prinsip yang sangat penting bagi seorang Pria. Sebelum seorang pria memutuskan terlibat hubungan pacaran dengan seorang wanita, maka sebaiknya pria mempunyai pekerjaan yang mampu dia kerjakan untuk minimal membiayai kehidupannya secara pribadi.

Ini adalah prinsip utama yang pertama, yaitu mengetahui apakah panggilan hidupmu ( cita-cita ) dan bagaimana kita mencapainya ( belajar dan pengalaman ). Ingat sebuah pepatah, dibalik pria yang sukses selalu ada seorang istri yang kuat mendukungnya dan hal yang sama berlaku seorang istri yang kuat pasti akan menjadikan suami seorang yang sukses dalam kehidupannya ( bacalah amsal 31 ).

Jadi yang pria harus tau, siapa wanita yang dapat mendukung kehidupannya agar berhasil dan yang wanita perlu tau siapa pria yang harus didukung agar kehidupannya berhasil. Inilah Kriteria pertama dalam mencari pasangan.


Prinsip yang ke dua, ayat 18, 19 & 20

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." 19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. 21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." 24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.


Dalam ayat ini jelas terlihat bahwa, setelah ALLAH menempatkan dan memberi pekerjaan, ALLAH melihat manusia tidak baik jika seorang diri, manusia perlu pasangan untuk menolongnya, dan TUHAN menyediakan bagi manusia seorang yang mampu menolongnya. Hawa ada karena dibangun, bukan diciptakan seperti adam dari debu dan tanah. Hawa dibangun dari “material” yang terdapat dari tubuh Adam. Oleh sebab itu Hawa menjadi ciptaan yang spesial. Sebuah “bangunan” yang mampu menopang dan menolong suami.

Inilah konsep dasar penting kedua dalam berpacaran, yaitu sang pria harus tau tujuan hidupnya dan mengerjakannya, serta mengetahui bahwa dirinya membutuhkan seorang wanita yang sepadan yang menjadi penolong dalam ia mengerjakan mandat dari ALLAH.

Pada kasus Adam, TUHAN dengan jelas menyediakan bagi Adam, dan memang pada saa itu Adam tidak ada pilihan, dan pasti yang dipilihkan TUHAN itulah yang terbaik bagi Adam. Bagaimana dengan kita saat ini?

Ditengah banyaknya pilihan yang ada saat ini, memang sulit mencari siapa pasangan kita yang benar2 dari TUHAN. Konsep2 dunia telah mempengaruhi konsep anak muda saat ini, sehingga prinsip Alkitab tidak lagi menjadi patokan yang utama. Pada saat kini, terdapat kebebasan dalam memilih pasangan yang kita sukai, tetapi yang terutama adalah 2 hal diatas menjadi dasar pijakan dan pegangan. Sebagai pria harus tau dengan jelas Arah hidup dan pekerjaannya dan wanita harus tau dengan jelas siapa pria yang harus ditolongnya.

Didalam memilih pasangan hidup ada beberapa tips untuk ini yaitu :
1. Pasangan haruslah Anak TUHAN yang sungguh percaya dan hidup dalam standard nilai iman Kristen yang sungguhan. Dari hal ini kita dapat mengetahui apakah dia dari TUHAN atau bukan, dengan jalan jika berteman/berpacaran dengan dia apakah semakin dekat atau jauh dari TUHAN? Ini adalah prinsip, jangan dibalik, nanti kalau saya dapatin dia pasti deh saya/dia lebih dekat TUHAN. Jadi lebih dekat TUHAN dulu baru pacaran.
2. Memilih itu bukan mencari apa yang cocok tetapi apa yang sepadan. Cocok itu lebih bermuatan kesamaan tetapi sepadan bermuatan keselarasan yang membuat sesuatu lebih indah.
3. Memilih dilakukan bukan dalam proses ikatan dan sebaiknya memilih dahulu baru seleksi, dan ini akan menghindari putus sambung atau gonta/i pacar/pasangan yang sangat berpengaruh buruk waktu kita menikah kelak., seperti hal undo dalam komputer.
4. Kesepadanan dalam hal:
a. Rohani ( 10 pilar rohani )
b. Karacter ( Kol, Sang, Pleg, melakol ) = Prilaku
c. Kesetaraan Pendidikan
d. Pemikiran/Filosofi hdpnya apa?
e. Lt. Blkng Keluarga ( budaya )
f. Kemandirian Financial
g. Fisik & Ketertarikan seksual